PROFESSIONAL PRACTICE
Semua
profesional farmasi berkontribusi untuk memberikan dan meningkatkan kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan pasien dan Masyarakat. Untuk bisa menjadi
seorang professional farmasi ataupun menjadi apoteker, profesi tersebut
memiliki standar kompetensi yang dapat diterapkan pada peran dan/atau
lingkungan praktik mereka. Standar kompetensi berkaitan dengan keterampilan,
pengetahuan, sikap dan perilaku utama yang terkait dan diharapkan dari
apoteker.
Sebagai
seorang mahasiswa farmasi yang akan melanjutkan studi Apoteker, berikut
merupakan standar kompetensi yang harus dimiliki :
1. Person-Centred
Care
Sebagai seorang farmasis, kita harus memberikan pelayanan
yang berpusat pada Masyarakat.
Setiap Masyarakat merupakan individu dengan nilai,
kebutuhan, dan perhatiannya masing-masing. Sebagai seorang profesional farmasi
diharapkan dapat memahami apa yang penting bagi setiap pasien dan kemudian
menyesuaikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan setiap pasien tersebut dan menjadikan
pelayanan tersebut sebagai prioritas utama seorang farmasis.
Berikut ini merupakan contoh sikap dan perilaku yang
diharapkan sebagai seorang professional farmasi :
·
Mendengarkan keluhan setiap Masyarakat
(pasien) dan memahami kebutuhannya serta apa yang penting bagi mereka
·
Memperlakukan setiap masyarakat dengan
adil, apapun jabatan dan keyakinannya. Tidak membeda-bedakan, ada
ataupun tidak adanya kekuasaan yang dimiliki orang tersebut
·
Dapat menerapkan pendekatan ‘berpusat pada
orang’ dengan memastikan keselamatan dan kualitas pasien
·
Dapat mendidik dan memberdayakan pasien
untuk mengelola Kesehatan dan obat-obatan mereka sendiri dan membantu mereka
membuat pilihan yang tepat
·
Dapat bertindak sebagai advokat bagi pasien
dan memberi dukungan jika ada nasihat atau pengobatan ditolak, atau pilihan
mereka berbeda dengan pandangan professional saya
·
Dapat memantau obat-obatan dan kebutuhan
perawatan Kesehatan lainnya yang dibutuhkan pasien dan membuat rekomendasi
perbaikan jika diperlukan
2. Practises
Legally and Ethically
Sebagai seorang farmasis harus berpraktik secara legal
dan sesuai etis, berikut indikatif yang perlu diterapkan :
· Mampu memahami dan menerapkan persyaratan
undang-undang farmasi dan obat-obatan, serta Undang-Undang lain yang relevan
dengan peran Farmasis atau Apoteker
· Mampu berperilaku etis serta mengambil dan
membenarkan keputusan sesuai dengan prinsip kode etik
· Mampu mengenali dilema etika (ethical
dilemmas) ketika dilema tersebut muncul dan memikirkannya secara terstruktur,
dan mencari bimbingan dari orang lain bila diperlukan
· Mampu menyampaikan kekhawatiran dan jika
diperlukan mengambil Tindakan untuk mengatasi perilaku tidak professional dan
tidak etis
3. Commits to Lifelong
Learning and Development
Lifelong learning yang dimaksud ialah sebagai seorang
farmasis diharapkan mampu mengembangkan skills yang dimiliki dan
mempelajari skill baru setelah mereka menyelesaikan pendidikan formal.
Indikatif perilaku :
· Secara kritis mampu merefleksikan praktik,
keterampilan, dan kinerja diri sendiri untuk mengidentifikasi pembelajaran
· Mampu terlibat dalam pengembangan
professional dan kegiatan pembelajaran seumur hidup yang membahas identifikasi
kebutuhan pembelajaran dan pengembangan dan menerapkannya untuk meningkatkan
praktik diri sendiri
·
Mampu mendokumentasikan kegiatan
pembelajaran dan pengembangan diri sendiri
· Selalu memperbarui pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan peran seorang farmasis atau apoteker
· Mampu mempromosikan dan berkontribusi pada
peluang pembelajaran dan pengembangan yang meningkatkan praktik rekan kerja,
mahasiswa farmasi dan/atau professional kesehatan lainnya
4. Adapts to
Change and Innovation
Sebagai seorang farmasis diharapkan mampu beradaptasi
terhadap perubahan dan inovasi. Berikut indikatif perilaku yang diharapkan
sebagai seorang farmasis :
·
Mampu mengenali dan merespons peluang
perubahan dalam peran diri sendiri
· Mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasien
dan sistem kesehatan yang terus berkembang
·
Mampu mempertahankan kompetensi digital
yang relevan dengan peran diri sendiri dan memanfaatkan teknologi dan inovasi
yang dapat meningkatkan keselamatan, kemanjuran, dan efisiensi perawatan pasien
5. Commits to Evidence-Based
Practice
Seorang farmasis diharapkan mampu berkomitmen pda
praktik dengan berbasis bukti.
Indikatif perilaku :
·
Mampu mengevaluasi integritas, keahlian,
dan penerapan penelitian dan literatur
·
Mampu memberikan person-centred care
yang mencerminkan praktik berbasis bukti
·
Memiliki keterampilan untuk memulai
kegiatan penelitian dan audit dan berpartisipasi dalam penelitian jika diminta,
memahami dan mematuhi prinsip-prinsip penelitian yang etis
·
Mampu mengkomunikasikan dan menerapkan
temuan penelitian yang relevan secara akurat dan tidak memihak
·
Mampu mendorong dan mempromosikan
penelitian yang dirancang untuk meningkatkan praktik dan hasil pasien
· Mampu memahami nilai data berkualitas tinggi dan mempertimbangkan penggunaannya agar dapat meningkatkan hasil pasien
Berikut video penjelasan materi ini :
Komentar
Posting Komentar